Ketika Bunda Bilang Cinta

Tasikmalaya, 28 Februari 2014
Siti Nurrohmah
Ketika Bunda Bilang Cinta

wahai Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari Mu
kupasrahkan semua padaMu

Alunan lagu ini membuat hati seperti terpeluk karang, betapa lemah diriku ini mengetahui apa yang disembunyikan oleh bunda selama ini. senyum hangat bunda kian menipis dan mulai terkikis. 
entah apa yang harus aku lakukan, haruskah aku tetap tersenyum untuk menghibur bunda ataukah harus bersedih dan meratapi rahasia bunda yang terkuak ini ?

Tuhan, Baru ku sadar 
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Baru kusadar betapa egoisnya diri ini ! marah yang ingin aku lakukan pada diri ini !
egoisnya diri ini, tak menanyakan bagaimana kabar kakak, ayah, dan Bunda setiap hari
aku menyesal karena aku tak pandai bersyukur dengan nafas ini aku masih bisa menikmati cinta keluarga yang utama Bunda.
Ya ilahi, tanpa tahu malu kuharapkan cintaMu dan cinta Bunda. Meski ku tahu air mataku tak mampu membalasnya.

Kata-kata cinta terucap indah 
Mengalun berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar doaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi,,
Muhasabah Cintaku

kusebut nama Bunda di setiap kata dalam doa dan terselip diantara dzikir, hatiku tak henti menangis mengingat semua cinta Bunda dengan balasan yang kau terima. ketika Bunda bilang cinta mampu menggetarkan semua tubuh ini dan meluapkan air mata cintaku yang tak bisa kutuang untuk menjadi secangkir obat.
Ya Ilahi, Ampuni khilaf dan salah Bunda, dan keluargaku.

Tuhan, Kuatkan aku
Lindungku dari putus asa
Jika aku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Tuhan, kuatkan aku untuk terus tersenyum dihadapan Bunda agar Bunda dapat memalui ini semua dengan mudah dan tabah.
Tuhan, Kuatkan Bunda dalam lemahnya dan matikan semua rasa sakitnya, Lindungi Bunda dari putus asa.
Tuhan jika senyumku tak mampu menguatkan Bunda, Izinkan aku bertemu denganMu dan Pertemukan aku dengan Bunda di Surga Mu nanti.


Komentar